Selasa, 07 Januari 2014

Pengusaha Taksi Minta Jokowi Tidak Hapus BBM Bersubsidi




JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman of Blue Bird Group Bayu Priawan menegaskan pihaknya tak ingin Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dihapus dari Jakarta. Penghapusan BBM bersubsidi diwacanakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ada wacana subsidi akan dihilangkan di daerah Jakarta, menurut saya nggak mungkin," ujar Bayu, Selasa (24/12/2013).
Bayu berpendapat daripada Pemerintah Provinsi menghapus BBM bersubsidi di Jakarta, pihaknya lebih memilih agar harga BBM bersubsidi dinaikkan secara bertahap.
"Daripada BBM bersubsidi dihilangkan, dinaikkan saja harganya secara bertahap Rp 1.000 perak, per dua bulan," ungkap Bayu.
Bayu mengingatkan, jika harga BBM dinaikkan secara bertahap, anggaran yang digunakan pemerintah harus memperbaiki sarana angkutan umum. Dalam hal ini infrastruktur jalan dan transportasi massal didorong lebih baik. "Diiringi perbaikan sarana umum publik, infrastruktur," jelas Bayu.

Analisis Masalah

Wacana penghapusan BBM bersubsidi di DKI Jakarta menuai reaksi dari berbagai pihak, terutama penyedia jasa angkutan umum seperti Taksi. Menurut Bayu Priawan (Chairman of Blue Bird Group) wacana penghapusan subsidi tersebut tidak akan efektif apabila benar-benar diberlakukan, pihaknya menyarankan Pemprov DKI untuk menaikkan harga BBM bersubsidi secara bertahap saja sebagai alternatif lain. Anggaran yang didapat dari kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut kemudian harus digunakan untuk memperbaiki sarana publik, seperti perbaikan jalan dan peningkatan kualitas kenyamanan angkutan umum di DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar