Selasa, 07 Januari 2014

Transaksi Kartu Debit Bank Mandiri Tembus Rp 33 Triliun



JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga bulan November 2013, jumlah transaksi kartu debit PT Bank Mandiri Tbk mencapai lebih dari 49 juta transaksi, tumbuh 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, nilai transaksi yang dilakukan melalui penggunaan kartu debit dan e-channel Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp 33 Triliun, tumbuh 34 persen year on year

Guna mengapresiasi nasabah yang telah melakukan transaksi menggunakan kartu debit dan e-channel Bank Mandiri, perseroan menggelar program Mandiri Fiestapoin. 

“Kami ingin memberikan nilai tambah bagi nasabah yang telah memercayakan Bank Mandiri sebagai bank Utama dalam melakukan transaksi keuangan,” kata Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (24/12/2013). 

Dalam program Mandiri Fiestapoin ini setiap nasabah tabungan akan mendapatkan poin dari transaksi yang dilakukannya yang dapat ditukar dengan berbagai hadiah langsung atau benefit promo tanpa diundi.  Sehingga seluruh nasabah mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan hadiah. 

Menjelang pergantian tahun 2013, Mandiri Fiestapoin menyelenggarakan program spesial “1 fiestapoin untuk 2014 hadiah” yang akan dilaksanakan melalui website www.mandirifiestapoin.co.id pada tanggal 31 Desember 2013 mulai Pukul 18.00 – 24.00 WIB. Terdapat 2014 hadiah langsung mulai dari voucher hingga kendaraan bermotor,  bagi nasabah mandiri tabungan yang telah mendaftar dan membuat user id di laman tersebut. 


Analisis Masalah

Jumlah transaksi kartu debit Bank Mandiri Tbk hingga November 2013 mencapai lebih dari 49 juta transaksi, naik 37 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara, nilai transaksinya mencapai lebih dari 33 Triliun rupiah atau meningkat sekitar 34%. Sebagai apresiasi terhadap nasabah yang melakukan transaksi menggunakan kartu debit dan e-channel, Bank Mandiri mengadakan program Mandiri Fiestapoin. Dalam program ini, setiap nasabah memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hadiah dengan cara mengumpulkan poin dari setiap transaksi yang dilakukan, poin-poin tersebut akan diakumulasi dan dapat ditukarkan dengan hadiah langsung atau benefit promo tanpa diundi. Di penghujung tahun 2013 ini, Mandiri Fiestapoim menyelenggarakan program spesial melalui website www.mandirifiestapoin.co.id yang bertajuk "1 Fiestapoin untuk 2014 Hadiah" pada tanggal 31 Desember 2013 mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB. Terdapat 2014 hadiah langsung berupa voucher hingga kendaraan bermotor bagi nasabah yang telah mendaftar dan membuiat user id di halaman tersebut.

Dukung UMKM Masuk Pasar Jepang, PNM Gandeng Jetro

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang.

Kemitraan tersebut merupakan inovasi dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM, yang fokus pada pembinaan, pelatihan dan pendampingan nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). 

“Kerjasama dengan Jetro merupakan pencapaian PNM dalam mendukung pengembangan UMKM nasional karena dapat menjadi pintu masuk produk-produk UMKM kita ke pasar Jepang,” ujar Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja, dalam keterangan resminya Senin (30/12/2013).

Perjanjian kerjasama antara PNM dan Jetro ditandatangani oleh Parman Nataatmadja dan Direktur Eksekutif Jetro Kenichi Tomiyoshi di Jakarta pada Kamis, 19 Desember 2013. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel.

Jetro, lanjut Parman, akan dilibatkan lebih banyak dalam program PKU PNM di masa mendatang. Penciptaan peluang pasar dan investasi dari dan ke Jepang dalam pengembangan UMKM nasional akan diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis berupa pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan. 

Dalam rangka penguatan dan pengembangan UMKM, PNM  sejak januari 2013 hingga saat ini telah melaksanakan program PKU sebanyak 189 kali, yang diikuti oleh 8.852 UMKM nasabah ULaMM.


Analisis Masalah

Untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM bekerjasama dengan Japan External Trade Organization (Jetro). Kerjasama tersebut merupakan salah satu bagian dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) untuk mendukung pengembangan UMKM agar produk-produknya dapat dikenal lebih luas. Direktur Utama PNM, Parman Nataatmaja mengatakan, di masa mendatang Jetro akan lebih banyak dilibatkan dalam program PKU untuk menciptakan peluang pasar dan investasi dari dan ke Jepang yang akan direalisasikan dengan pemberian bantuan teknis seperti pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan. PNM sendiri sejak Januari 2013 hingga saat ini telah melaksanakan program PKU sebanyak 189 kali dalam rangka penguatan dan pengembangan UMKM yang telah diikuti oleh 8.852 UMKM nasabah ULaMM.

Pengusaha Taksi Minta Jokowi Tidak Hapus BBM Bersubsidi




JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman of Blue Bird Group Bayu Priawan menegaskan pihaknya tak ingin Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dihapus dari Jakarta. Penghapusan BBM bersubsidi diwacanakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ada wacana subsidi akan dihilangkan di daerah Jakarta, menurut saya nggak mungkin," ujar Bayu, Selasa (24/12/2013).
Bayu berpendapat daripada Pemerintah Provinsi menghapus BBM bersubsidi di Jakarta, pihaknya lebih memilih agar harga BBM bersubsidi dinaikkan secara bertahap.
"Daripada BBM bersubsidi dihilangkan, dinaikkan saja harganya secara bertahap Rp 1.000 perak, per dua bulan," ungkap Bayu.
Bayu mengingatkan, jika harga BBM dinaikkan secara bertahap, anggaran yang digunakan pemerintah harus memperbaiki sarana angkutan umum. Dalam hal ini infrastruktur jalan dan transportasi massal didorong lebih baik. "Diiringi perbaikan sarana umum publik, infrastruktur," jelas Bayu.

Analisis Masalah

Wacana penghapusan BBM bersubsidi di DKI Jakarta menuai reaksi dari berbagai pihak, terutama penyedia jasa angkutan umum seperti Taksi. Menurut Bayu Priawan (Chairman of Blue Bird Group) wacana penghapusan subsidi tersebut tidak akan efektif apabila benar-benar diberlakukan, pihaknya menyarankan Pemprov DKI untuk menaikkan harga BBM bersubsidi secara bertahap saja sebagai alternatif lain. Anggaran yang didapat dari kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut kemudian harus digunakan untuk memperbaiki sarana publik, seperti perbaikan jalan dan peningkatan kualitas kenyamanan angkutan umum di DKI Jakarta.

Senin, 06 Januari 2014

Realisasi Pendapatan Pajak 2013 Capai Rp 1.099 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penerimaan pajak tahun 2013 mencapai Rp 1.099,9 triliun per 31 Desember 2013 lalu. Jumlah itu mencapai 96 persen dari target sepanjang tahun lalu Rp 1.139,32 triliun.


Namun demikian, penerimaan pajak tersebut masih didominasi perusahaan besar dan dari sektor usaha kecil masih sangat kurang.



Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rachmany mengungkapkan penerimaan pajak Indonesia sebagian besar masih berasal dari sektor tradeable, yakni sektor yang kegiatan ekonominya berorientasi pada pasar luar negeri.



"Sehingga memang kita terganggu sedikit terutama kalau kita lihat data pertumbuhan PDB kita secara total bagus. Ini menunjukkan ekonomi Indonesia semakin baik sebetulnya karena biarpun sektor tradeable-nya turun tapi sektor non-tradeable-nya sangat baik," kata Fuad di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (6/1/2014).



Perbaikan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin membaik tersebut, kata Fuad, sayangnya tidak diimbangi dengan penerimaan pajak dari sektor tradeable yang memadai. Fuad mengatakan salah satu penyebabnya adalah permasalahan infrastruktur.



"Faktor infrastruktur memang belum siap memajaki sektor-sektor yang non tradeable. Selain membutuhkan petugas pajak yang banyak sekali, tapi juga membutuhkan data-data karena sebagian sektor ini informal," ujar Fuad. 



Fuad mengakui sektor informal termasuk UKM telah menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah membaik. Namun demikian, kontribusi penerimaan pajak dari sektor informal tersebut masih di bawah 2 persen.



"Sekitar 55 persen (penerimaan pajak) dari perusahaan besar, kemudian sekitar 45 persen berasal dari perusahaan menengah. Yang UKM di bawah 2 persen. UKM tumbuh sangat baik di Indonesia, ini perlu kita berikan pujian. Tetapi penerimaan pajak dari sektor UKM dan informal masih kurang," ungkap nya.

Analisis Masalah

Penerimaan pajak yang mencapai 96% dari target di tahun 2013 merupakan suatu perkembangan yang cukup baik walaupun masih didominasi oleh perusahan-perusahan besar. Kurangnya kesadaran membayar pajak bagi para pemilik UKM merupakan salah satu masalah yang menyebabkan penerimaan pajak dari sektor ini masih dibawah 2%. Pemerintah sebaiknya lebih berperan aktif dalam mengumpulkan data-data UKM agar pemungutan pajak bisa lebih tertib dan sesuai dengan yang ditargetkan.




Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Ancam UMKM




REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Wakil Ketua Bidang UMKM, Koperasi, dan Kemitraan Kadin Jabar, Iwan Gunawan, meminta pemerintah melakukan intervensi terhadap PT Pertamina (Persero) agar membatalkan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg). Jika kenaikan harga gas elpiji 12 kg terus dijalankan akan mengancam kehidupan usaha kecil dan menengah. ‘’Dampak kenaikan ini dirasakan langsung oleh kelompok UMKM,’’kata dia kepada ROL, Senin (6/1).


Gas elpiji, kata Iwan, merupakan komponen bahan tetap bagian UMKM. Oleh karena itu, kenaikan harga gas elpiji yang mencapai 68 persen tersebut, akan membuat dunia usaha kecil rontok. Ia memperkirakan dalam hitungan beberapa bulan ke depan dampak kenaikan gas elpiji itu akan dirasakan oleh kalangan UMKM. 


‘’Saya melihat upaya untuk tetap bertahan akan dilakukan. Tapi celahnya sangat kecil. Mau mengurangi kuantitas produksi jelas akan mempengaruhi kepercayaan konsumen,’’ujar dia.


Iwan menilai kenaikan harga gas elpiji kali ini merupakan ‘kejadian luar biasa’ bagi perekonomian di Indonesia. Apalagi, kata dia, pada 2014 ini merupakan tahun politik yang dampaknya akan sangat besar dirasakan oleh dunia usaha. 


Menurutnya, tanpa ada kenaikan harga gas elpiji saha, dunia usaha akan terpanguruh oleh pelaksanaan pemilu legislatif dan pilpres. ‘’Ini ditambah dengan kenaikan gas elpiji yang sangat tidak rasional,’’kata dia.


Kenaikan harga gas elpiji dari Rp 75 ribu menjadi Rp 140 ribu per tabung di tingkat pengecer, lanjut Iwan, akan menimbulkan konsekwensi lanjutan. Ia memastikan akan terjadi konsumsi gas elpiji 3 kg yang signifikan. Pasalnya, imbuh dia, antara gas elpiji 3 kg dengan 12 kg terjadi selisih harga yang sangat tinggi. ‘’Kelompok usaha UMKM akan beralih ke gas elpiji 3 kg. Ini akan menimbulkan dampak lain yaitu distribusi gas untuk masyarakat kecil terganggu,’’kata dia.


Iwan menilai tidak ada kata terlambat bagi pemerintah untuk menekan Pertmina agar membatalkan kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Kewenangan tersebut, imbuh dia, ada di tangan Presiden. ‘’Pertamina merupakan BUMN dimana tangan pemerintah masih sangat kuat. Tinggal Presiden saja yang mengintervensi Pertamina,’’ujarnya.


Analisis Masalah

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg memberikan dampak yang cukup besar bagi UMKM karena gas elpiji merupakan salah satu komponen produksi yang paling penting terutama bagi para pemilik usaha kuliner. Dampak yang langsung dirasakan adalah berkurangnya laba karena kenaikan biaya produksi tidak bisa langsung diimbangi dengan kenaikan harga jual produk. Selain itu, banyaknya pemilik UMKM yang beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg akan mengganggu pasokan gas yang ditujukan bagi masyarakat umum. Agaknya pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menekan kenaikan harga gas elpiji ini agar dampaknya tidak semakin meluas dan merugikan masyarakat.